Hingga Kini

Source: Google search


HINGGA KINI

Hingga kini ku masih menanti disini

Disaat senyuman sering menemani,

Disaat duka bergantinya ceria,

Disaat kecewa hadirnya bahagia,

Dan disaat terluka sembuh semula, 

Hingga kini pedihnya payah ku fahami,

Rindu yang tersimpan akhirnya begini,

Kau hilang tanpaku sedari,

Langkahmu jauh payah ku cari,

Terlambatkah aku untuk mendengar sendiri?

Atau kejamkah aku untuk tidak memperduli?

Hingga kini aku semakin mengerti,

Tawamu takkan berulang lagi,

Pergimu tak mampu ku jejaki walau seinci,

Suaramu tenggelam dan mungkin tak lagi kudengari,

Dan usikmu pasti ku rindukan setiap tibanya mentari,

Hingga kini aku sering bertanya pada diri

Kenapa semudah itu kau kembali?

Kenapa secepat itu kau menyepi?

Kenapa tak kau bilang saja padaku sendiri?

Katakan saja ku pasti sentiasa memahami

Hingga kini hatiku umpama bercerai,

Dadaku masih sebak tak terungkai

Harapanku hampa hampir saja berkecai,

Akalku payah percaya sering mengandai,

Kau buat airmataku jatuh berderai,

Hingga kini sesaat yang ku nanti,

Telah pun berlalu pergi,

Andai dirayu sepuas hati,

Tak mungkinkan kembali ke sisi,

Kutatap gambar wajahmu berulang kali,

Kuintai tiap baris katamu setiap hari,

Dalam kesal ku genggam kenanganmu disudut hati,

Hingga kini aku perlu sedari,

Tibanya waktu untuk berserah pada takdir ilahi,

Relakan segala apa jua yang terjadi,

Walau perjalananmu jauh tanpa berhenti,

Yakinlah hadirmu terus menyala dan bersemi disanubari,

Doaku abadilah selamanya dialam sana nanti.Amin

Nota: Puisi ini aku cipta khas buat mereka yang telah pergi tak kembali terutama buat arwah kakak tersayang,kaum keluarga tercinta dan sahabat handai yang pernah menemani perjalanan hidupku.Semoga kalian ditempatkan dikalangan orang-orang yang beriman.Dalam sedih aku menggenang sesuatu tetapi tetap ku merasa lega kerna dapat siapkan puisi yang sebegini.Yeay!